Pelayanan
kebidanan adalah pelayanan yang berorientasi kepada masyarakat, keluarga serta
yang membutuhkan pelayanan kebidanan.
Pelayanan kebidanan di berikan oleh bidan dengan berpedoman kepada kode etik
profesi bidan dan standar praktek kebidanan. Pelayanan kebidanan mengutamakan
pada kualitas pelayanan. Salah satu indikator dari kualitas pelayanan adalah
kepuasan pasien, kepuasan pasien merupakan kunci dari pokok pelayanan
bidan .
Untuk memperoleh kepercayaan dan kualitasnya
pelayanan yang diberikan, format standar pelayanan pertolongan persalinan yaitu
kala I persalinan, kala II yang aman, pelaksanaan aktif persalinan kala III dan
kala IV serta penangganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi.
1.
Asuhan Persalinan Kala I
Kala I dimulai dari saat persalinan (inpartu) yang di tandai
dengan keluarnya lendir bercampur darah (blood
show), karena serviks mulai membuka (dilatasi)
dan mendatar (effacement) sampai
pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam dua fase, fase laten serviks membuka sampai 4
cm, dan fase aktif serviks membuka dari 4 cm sampai 10 cm. Selama fase aktif,
kontraksi menjadi lebih sering dan kuat, dan terjadi penurunan bagian terbawah
janin.
Standar
asuhan persalinan pada kala satu yaitu memberikan pelayanan kebidanan yang
memadai dalam mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu
dan bayi. Pernyataan standar : bidan menilai secara tepat bahwa persalinan
sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan
memperhatikan kebutuhan ibu, selama proses persalinan berlangsung. Bidan juga
melakukan pertolongan proses persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman,
dengan sikap sopan dan penghargaan
terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping itu,
ibu diizinkan untuk memilih orang yang akan
mendampinginya selama proses persalinan dan kelahiran.
Pada
kala I, penolong persalinan melakukan penilaian persalinan dan pemantauan
secara terus menerus terhadap kemajuan persalinan dan keadaan ibu serta janin.
Komponen-komponen
penilaian dan pemantauanya :
1.
Menentukan tinggi fundus uteri
2.
Memantau kontraksi uterus
3.
Memantau denyut jantung janin
4.
Menentukan presentasi
5. Menentukan penurunan bagian terbawah
janin.
2.
Persalinan Kala II Yang Aman
Kala II persalinan di mulai ketika
pembukaan servik sudah lengkap
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Tanda pasti kala II yaitu terlihatnya bagian
kapala janin melalui introitus vagina.
Selama kala II, ibu memegang kendali dan mengatur saat meneran, petugas
atau bidan hanya memberikan bimbingan tentang cara meneran yang efektif dan
benar).
Standar
asuhan persalinan pada kala II bertujuan untuk memastikan persalinan yang bersih
dan aman untuk ibu dan bayi. Pernyataan standar : Bidan melakukan pertolongan
persalinan bayi dan plasenta yang bersih dan aman, dengan sikap sopan dan
penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat.
Disamping itu, ibu diijinkan memilih orang yang akan mendampinginya selama
proses persalinan
Menurut adapun
asuhan yang diberikan pada kala II yaitu :
- Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu
- Menghadirkan suami dan keluarga
- Mengatur posisi ibu
- Anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi
- Memberi cukup minum
- Memberikan rasa nyaman serta menentramkan hati ibu
- Menawarkan bantuan jika diperlukan
3.
Penatalaksanaan Aktif
Persalinan Kala III
Kala III adalah proses pengeluaran
plasenta yang dimulai setelah bayi lahir dan berakhir ketika plasenta dan
selaput ketuban lahir.
Kala III merupakan waktu yang paling kritis
untuk mencegah perdarahan postapartum ketika plasenta lahir. Manajemen aktif
pada kala III persalinan percepatan kelahiran placenta dan dapat mencegah atau
mengurangi pendarahan postpartum.
Standar asuhan persalinan pada kala
III bertujuan untuk membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput
ketuban secara lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan,
memperpendek waktu persalinan kala III, mencengah terjadinya atonia uteri dan
retensio plasenta. Pernyataan standar : Secara rutin bidan melakukan
penatalaksanaan aktif persalinan kala III.
Menurut manajeman aktif kala III
terdiri dari tiga langkah utama yaitu
1.
Pemberian suntikan oksitosin
2.
Melakukan pemotongan tali pusat
terkendali
3.
Masase fundus uteri
4. Penangganan Kala II Dengan Gawat Janin
Melalui Episiotomi
Jika ada
gawat janin berat dan kepala terlihat pada vulva, maka episiotomi mungkin salah
satu dari beberapa tindakan yang dapat di lakukan oleh bidan untuk
menyelamatkan janin. Episiotomi hanya bermamfaat pada kala II, ketika perineum
sudah merenggang dan kepala nampak di vulva, jika kepala masih tinggi ibu harus
segera di rujuk, kecuali bidan terlatih dan terampil dalam melakukan ekstraksi
vakum. Indikasi lain melakukan episiotomi adalah komplikasi kelahiran
pervaginam dan jaringan parut pada perineum atau vulva
e. Kala IV persalinan
Kala IV
adalah kala pengawasan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua
jam setelah itu.
asuhan dan
pemantauan yang dilakukan pada kala IV adalah
- Melakukan rangsangan taktil (masase fundus)
- Evaluasi tinggi fundus uteri
- Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan
- Evaluasi keadaan umum ibu
- Mendokumentasikan semua asuhan dan hasil pemeriksaan