Pages

Hello there!

Wednesday, July 31, 2013

Pelayanan Asuhan Persalinan Normal



Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang berorientasi kepada masyarakat, keluarga serta yang membutuhkan  pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan di berikan oleh bidan dengan berpedoman kepada kode etik profesi bidan dan standar praktek kebidanan. Pelayanan kebidanan mengutamakan pada kualitas pelayanan. Salah satu indikator dari kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien, kepuasan pasien merupakan kunci dari pokok pelayanan bidan  .
    Untuk memperoleh kepercayaan dan kualitasnya pelayanan yang diberikan, format standar pelayanan pertolongan persalinan yaitu kala I persalinan, kala II yang aman, pelaksanaan aktif persalinan kala III dan kala IV serta penangganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi.
1.      Asuhan Persalinan Kala I
Kala I dimulai dari  saat persalinan (inpartu) yang di tandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (blood show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement) sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam dua fase, fase laten serviks membuka sampai 4 cm, dan fase aktif serviks membuka dari 4 cm sampai 10 cm. Selama fase aktif, kontraksi menjadi lebih sering dan kuat, dan terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Standar asuhan persalinan pada kala satu yaitu memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi. Pernyataan standar : bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan ibu, selama proses persalinan berlangsung. Bidan juga melakukan pertolongan proses persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman, dengan sikap  sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping itu, ibu diizinkan untuk memilih orang yang akan mendampinginya selama proses persalinan dan kelahiran.     
Pada kala I, penolong persalinan melakukan penilaian persalinan dan pemantauan secara terus menerus terhadap kemajuan persalinan dan keadaan ibu serta janin.
Komponen-komponen penilaian dan pemantauanya :
1.      Menentukan tinggi fundus uteri
2.      Memantau kontraksi uterus
3.      Memantau denyut jantung janin
4.      Menentukan presentasi
5.      Menentukan penurunan bagian terbawah janin.
2.      Persalinan Kala II Yang Aman
Kala II persalinan di mulai ketika pembukaan servik sudah lengkap            (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Tanda pasti kala II yaitu terlihatnya bagian kapala janin melalui introitus vagina.  Selama kala II, ibu memegang kendali dan mengatur saat meneran, petugas atau bidan hanya memberikan bimbingan tentang cara meneran yang efektif dan benar).
Standar asuhan persalinan pada kala II bertujuan untuk memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi. Pernyataan standar : Bidan melakukan pertolongan persalinan bayi dan plasenta yang bersih dan aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping itu, ibu diijinkan memilih orang yang akan mendampinginya selama proses persalinan
Menurut adapun asuhan yang diberikan pada kala II yaitu :
  1. Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu
  2. Menghadirkan suami dan keluarga 
  3. Mengatur posisi ibu
  4. Anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi
  5. Memberi cukup minum 
  6. Memberikan rasa nyaman serta menentramkan hati ibu
  7. Menawarkan bantuan jika diperlukan
3.      Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
Kala III adalah proses pengeluaran plasenta yang dimulai setelah bayi lahir dan berakhir ketika plasenta dan selaput ketuban lahir.
 Kala III merupakan waktu yang paling kritis untuk mencegah perdarahan postapartum ketika plasenta lahir. Manajemen aktif pada kala III persalinan percepatan kelahiran placenta dan dapat mencegah atau mengurangi pendarahan postpartum.
Standar asuhan persalinan pada kala III bertujuan untuk membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek waktu persalinan kala III, mencengah terjadinya atonia uteri dan retensio plasenta. Pernyataan standar : Secara rutin bidan melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala III. 
Menurut manajeman aktif kala III terdiri dari tiga langkah utama yaitu
1.      Pemberian suntikan oksitosin
2.      Melakukan pemotongan tali pusat terkendali
3.      Masase fundus uteri
4.      Penangganan Kala II Dengan Gawat Janin Melalui Episiotomi
Jika ada gawat janin berat dan kepala terlihat pada vulva, maka episiotomi mungkin salah satu dari beberapa tindakan yang dapat di lakukan oleh bidan untuk menyelamatkan janin. Episiotomi hanya bermamfaat pada kala II, ketika perineum sudah merenggang dan kepala nampak di vulva, jika kepala masih tinggi ibu harus segera di rujuk, kecuali bidan terlatih dan terampil dalam melakukan ekstraksi vakum. Indikasi lain melakukan episiotomi adalah komplikasi kelahiran pervaginam dan jaringan parut pada perineum atau vulva    
e.   Kala IV persalinan
Kala IV adalah kala pengawasan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.
asuhan dan pemantauan yang dilakukan pada kala IV adalah
  1. Melakukan rangsangan taktil (masase fundus)
  2. Evaluasi tinggi fundus uteri
  3. Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan
  4. Evaluasi keadaan umum ibu
  5. Mendokumentasikan semua asuhan dan hasil pemeriksaan

0 comments:

Post a Comment