Pages

Hello there!

Friday, August 2, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Dengan Menggunakan Alat Peraga Pada Materi Listrik Dinamis di SMPN 1



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masalah siswa dalam belajar fisika di kelas salah satunya adalah kurangnya memahami hal-hal penting dari materi pelajaran yang disajikan. Hal-hal penting itu dapat meliputi kesulitan siswa memahami konsep materi pelajaran. Konsep fisika itu dapat berupa konsep yang nyata ataupun yang  abstrak. Konsep-konsep dalam pelajaran fisika, lebih banyak mempelajari tentang konsep yang abstrak. Konsep fisika yang abstrak itu menimbulkan kesulitan siswa untuk memahaminya. Kesulitan itu kemudian yang menyebabkan rendahnya aktivitas siswa mengikuti pembelajaran fisika di kelas. Secara ideal seharusnya siswa dapat mengupayakan sendiri pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran dirumahnya sendiri.
Namun ada berbagai kendala yang akan ditemui ketika siswa belajar di rumah. Karena siswa secara nyata terkadang tidak mengetahui bahwa sebuah alat atau bahan yang ada di rumahnya sebenarnya merupakan alat atau bahan yang menggunakan konsep-konsep fisika dan dapat digunakan sebagai sumber belajar. Upaya siswa memahami materi pelajaran juga dapat menggunakan sumber belajar di sekitar lingkungan rumahnya. Misalnya, penggunaan lampu pada kenderaan sepeda motor yang digunakan, penggunaan kristal pada lampu pembias dirumah.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut siswa dapat mengetahui penerapan konsep-konsep fisika yang ada di lingkungannya. Akan tidak mudah bagi siswa sendiri untuk mengetahui begitu banyaknya sumber belajar yang ada di lingkungannya. Karena itu, penguatan pembelajaran yang terbaik sebenarnya harus dimulai dari sekolah dan dibimbing oleh guru. Berbagai  penelitian yang telah dilakukan bahwa siswa bersikap pasif saat proses belajar mengajar  fisika berlangsung, siswa lebih banyak duduk diam ditempat, dan mendengarkan guru yang aktif menjelaskan materi pelajaran. Saat dilakukan diskusi kelompok, sebagian siswa bekerja sendiri, dan situasi kelas dalam berdiskusi tidak menunjukkan aktivitas yang berarti melainkan sebagian siswa hanya menunggu hasil diskusi kelompok dari siswa yang lebih pintar dan mau belajar.
Diskusi kelompok yang dibuat guru, tidak menarik minat siswa sehingga siswa tidak tertarik melakukan kegiatan belajar mengajar. Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa orang siswa, ternyata siswa merasa kurang diaktifkan oleh guru, tidak diberi tanggung jawab dan tugas dalam belajar, sebagian siswa mengerjakan tugas-tugas fisika di kelas sebelum masuk jam pelajaran fisika. Dengan kurang aktifnya siswa dalam belajar, mengakibatkan hasil belajar yang dicapai siswapun pada akhir semester rendah.
Disisi lain, selama ini dalam proses belajar mengajar guru belum banyak menggunakan alat peraga dan memanfaatkan lingkungan sekolah. Padahal menurut Kurikulum KTSP saat ini, para siswa dituntut untuk memiliki kompetensi yang dapat diterapkan untuk mempelajari alam di sekitar lingkungannya guna mendukung tercapainya perkembangan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif siswa. Untuk melaksanakan pembelajaran fisika  yang aktif dan kreatif dapat merancang pembelajaran menggunakan alat peraga agar dapat merangsang siswa untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam belajar sehingga siswa  terlatih cara berfikir dan berbuat dalam pelajaran fisika.
Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bekerja dan belajar sendiri atau berkelompok dengan mengikuti suatu sistematika yang dapat membantu dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan dari pembelajaran yang aktif, kreatif dan  menyenangkan adalah untuk memperbaiki pembelajaran agar hasil belajar siswa lebih baik dari sebelumnya (Darliana, 2007).

0 comments:

Post a Comment