Pages

Hello there!

Saturday, July 27, 2013

Pengertian gizi



Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh
C. Pemenuhan Gizi Balita
Masa balita (bayi di bawah lima tahun) dalam siklus kehidupan seorang tidak akan datang dua kali. Masa itu adalah periode paling kritis dalam meningkatkan kecerdasan, emosi sosial dan spiritual anak dikemudian hari. Menyadari pentingnya masa balita itu, tidak mengherankan periode itu disebut masa emas.
 Periode lima tahun pertama kehidupan anak, dipandang penting karena otak manusia pada saat dilahirkan pada dasarnya kurang lebih sama. namun pada lima tahun pertama proses tumbuh kembang seorang bayi berbeda, tergantung asupan dan rangsangan yang diterima, makin cepat perkembangan sel-sel otak balita. Makin banyak otak digunakan makin banyak jaringan otak terbentuk. Potensi kecerdasan anak sudah terbentuk sebesar 50% pada usia 4 tahun, dan mencapai 80% ketika anak mencapai usia 8 tahun. Setelah umur 8 tahun, tanpa melihat bentuk pendidikan dan lingkungan yang diperoleh, kemampuan kecerdasan hanya dapat diubah sebanyak 20%.
Disinilah pentingnya perawatan dan pengasuhan balita. Jika berhasil merawat dan mengasuh anak sast balita denagn baik, kemungkinan besar kelak anak akan tumbuh dan kerkembang baik dalam hal kecerdasan, emosi atau mental, sosial, dan spiritual..
Anak Balita juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelopmpok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP). dan jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain sebagai berikut :
Anak anak bakita baru barada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa.
Biasanya anak balita ini sudah membunyai adik atau ibunya sudah bekerja penuh, sehingga perhatian ibu sudah berkurang. Anak balita sudak main ditanah, dan sudah dapat main diluar rumahnya sendiri, sehingga mudah terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit. Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih makanan. Di pihak lain ibunya sudah tidak memperhatikan lagi makanan anak balita, karena di anggap sudah dapat makan sendiri

0 comments:

Post a Comment