2.1.1. Pengertia Diabetes Melitus
Diabetes
Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang progresif yang disebabkan
oleh karena adanya gangguan sekresi insulin dan atau adanya resistensi insulin.
Pada dasarnya diabetes melitus disebabkan oleh hormon insulin penderita yang
tidak mencukupi (kuantitas) atau tidak efektif dan tidak dapat bekerja normal
(kualitas). Pada beberapa tahun belakangan ini, prevalensi penderita diabetes
melitus dari tahun ketahun semakin lama semakin meningkat. Bahkan umur saat
didiagnosa DM pertama kali juga semakin muda (semakin mengarah ke usia
produktif bahkan banyak juga pada usia sekolah) dan tentunya ini akan sangat
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Modalitas yang ada pada
penatalaksanaan diabetes melitus terdiri dari; pertama terapi nonfarmakologis
yang meliputi perubahan gaya hidup dengan melakukan pengaturan pola makan yang
dikenal sebagai terapi gizi medis, maningkatkan aktivitas jasmani dan edukasi
berbagai masalah yang berkaitan dengan penyakit diabetes yang dilakukan secara
terus menerus, kedua terapi farmakologis yang meliputi pemberian obat antidiabetes
oral dan injeksi insulin
2.1.2. Penyebab
Diabetes Melitus
Insulin dependent diabetes millitus (IDDM) atau diabetes militus
tergantung
insulin (DMTI) disebabkan oleh β pulau langerhans akibat proses autoimun.
Sedangkan non insulin dependent diabetes militus (NIDDM) atau diabetes militus
tidak tergantung insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatifsel β dan
resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan menghambat produksi
glukosa oleh hati. Sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya. Artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa bersama
bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β pankreas mengalami desensitisasi
terhadap glukosa.
Diabetes militus adalah suatu kondisi metabolik dimana tubuh tidak dapat
mempertahankan kadar gula dalam darah yang kronis dan memicu anggiopati dan
menyebabkan kecacatan, jika tidak ditangani dengan baik dengan cepat. Kecacatan
karena rusaknya pembuluh darah kecil pada mata mengakibatkan gangguan
penglihatan yang serius menyebabkan daya penglihatan menjadi sangat lemah dan
kebutaan. Ini merupakan penyebab utama kebutaan pada lanjut usia. Penderita
gangguan penglihatan akan mengalami masalah. Kerusakan pembuluh arteri
mengakibatkan mionikrosis diabetikum, yang menambah resiko timpulnya ulkus
ganggren dan infeksi, dan akhirnya amputasi jika tidak ditangani dengan benar.
2.1.3. Jenis Diabetes Melitus
Terdapat dua jenis penyakit diabetes yaitu tipe I diabetes yang tergantung
pada insulin (insulin dependen) Penyakit diabetes militus tipe II (non-insulin
dependen), diabetes yang tidak tergantung pada insulin, terjadi pada orang
dewasa, dan biasanya bisa dikontrol dengan diet, latihan olah raga, dan obat
anti diabetes. Meskipun demikian beberapa kasus juga perlu suntikan insulin.
2.1.4. Diet Diabetes Melitus
Prinsip penanganan termasuk
perencanaan makan dan excercise pada Diabetes Melitus Tipe 11 sama
seperti pada Diabetes Melitus Tipe I, kecuali pemberian insulin yang mutlak
diperlukan pada diabetes tipe I. Menurut konsensus Perkeni 2002, pasien dengan
diabetes yang terkendali baik akan memiliki kadar gula puasa 80-109 mg%, kadar
gula dua jam sesudah makan 80- 114 mg% dengan persentase Alc <6,5. Selain mengontrol kadar
gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi
kunci sukses pengelolaan diabetes
Pasien-pasien
DM tipe 11 dengan disertai dislipidemia (hipertrigliseridemia) dapat diterapkan
alternatif diet rendah HA, tinggi lemak tak jenuh,tinggi serat, (Hypo Allergenic) HA yang
dipilih dalam diet ini adalah HA kompleks yang banyak, terdapat dalam biji-bijian
serta sereal yang utuh, jagung, umbi-umbian, sayuran dan buah yang, rendah
kalori, dan camilan seperti cincau, agar-agar, rumput laut dan sebagainya. Monosakarida
(glukosa, fruktosa) dan disakarida (sukrosa) yang tinggi akan memberikan indeks
glikemik yang tinggi pula, maka penggunaan hidratarang, sederhana tersebut
hanya bisa dibatasi dalam makanan seperti hidangan sayuran dan tidak dianjurkan
dalam minuman. Monosakarida dan disakarida tersebut terutama terdapat di dalam
makanan camilan dan minuman yang manis dan buah‑buahan yang rasanya manis seperti mangga, jeruk, nanas, sawo,
rambutan, durian, nangka, anggur dan sebagainya
Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan terapi sangat banyak. Kepatuhan adalah istilah
yang menggambarkan penggunaan obat sesuai dengan petunjuk mencakup waktu dan
pembatasan makanan yang berlaku. Dalam upaya mencegah timbulnya komplikasi pada
penderita DM perlu adanya pengendalian diabetes yang baik dengan cara menjaga
kadar gula darah mendekati normal atau dalam kisaran normal, salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah patuh dalam menjalankan terapi diet
Perilaku
klien yang tidak mendukung kesehatan dapat diubah menjadi perilaku yang taat
dalam menjalani diet, bila klien sudah mengetahui manfaat dari diet diabetes
mellitus maka akan timbul kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan diit
diabetes mellitus tersebut, perilaku seseorang untuk taat dalam menjadi diet
salah satunya berhubungan dengan sejauhmana penyuluhan kesehatan yang diberikan
oleh perawat mengenai pengetahuan dan keterampilan bagi pasien Diabetes melitus
yang bertujuan untuk menunjang perilaku dalam meningkatkan dalam pemahaman
tentang dietnya sehingga pada gilirannya nanti kompilkasi diabetes melitus
dapat dicegah. Peran perawat dalam perubahan perilaku klien Diabetes Melitus
adalah sebagai edukator dan konselor yang dapat memberikan pendidikan kesehatan
tentang diet Diabetes Melitus tipe II pada klien agar mau melakukan perubahan
pada pola makannya dari yang tidak teratur menjadi diet yang terencana
pendidikan kesehatan dapat dilakukan dipoli klinik atau diruang perawatan
penyakit dalam.
Tujuan Diet Diabetes adalah yang fundamental dalam mengkontrol diabetes
militus dan baiknya dikombinakan dengan gaja hidup yang sehat. Obat yang sesuai
dan kontrol berat badan. Pada prinsipnya penderita diabetes dapat mengkonsumsi
segala jenis makanan yang tersedia. Namun menjaga kesesuaiannya dengan progran diet yang dianjurkan oleh
dokter
Tujuan diet
penderita diabetes militus adalah:
a.
Menjaga kadar glukosa darah senormal mungkin. Glukosa
darah antar 6-7% puasa dan sebelum makan kadar glukosa dalam darah 90-130 ng/dl
2 jam setelah mulai makan < 180 mg/dl.
b.
Mencapai tingkat level yang optimal. Kolestrol darah LDL
(Low Density Lipoprotein) dibawah 100 mg/dl-HDL (High Density lipoprotein)
diatas 40 mg/dl Menyediakan kalori yang sepadan.
c.
Menyediakan kalori yang sepadan untuk memonitor dan
mempertahankan berat badan yang tepat bagi orang dewasa, untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak yang normal, untuk kebutuhan selama masa kehamilan dan
laktasi.:
d.
Pencegahan dan perawatan komplikasi akut diabetes yang
diobati dengan insulin, hypoglicemia, penyakit jangka pendek
e.
Pencegahan dan perawatan komplikasi jangka panjang
diabetes.
f.
Peningkatan kesehatan secara umum melalui gizi yang
obtimal.
0 comments:
Post a Comment