Pages

Hello there!

Monday, August 5, 2013

Konsep Diabetes Melitus



       2.1.1. Pengertia Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang progresif yang disebabkan oleh karena adanya gangguan sekresi insulin dan atau adanya resistensi insulin. Pada dasarnya diabetes melitus disebabkan oleh hormon insulin penderita yang tidak mencukupi (kuantitas) atau tidak efektif dan tidak dapat bekerja normal (kualitas). Pada beberapa tahun belakangan ini, prevalensi penderita diabetes melitus dari tahun ketahun semakin lama semakin meningkat. Bahkan umur saat didiagnosa DM pertama kali juga semakin muda (semakin mengarah ke usia produktif bahkan banyak juga pada usia sekolah) dan tentunya ini akan sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Modalitas yang ada pada penatalaksanaan diabetes melitus terdiri dari; pertama terapi nonfarmakologis yang meliputi perubahan gaya hidup dengan melakukan pengaturan pola makan yang dikenal sebagai terapi gizi medis, maningkatkan aktivitas jasmani dan edukasi berbagai masalah yang berkaitan dengan penyakit diabetes yang dilakukan secara terus menerus, kedua terapi farmakologis yang meliputi pemberian obat antidiabetes oral dan injeksi insulin
2.1.2. Penyebab Diabetes Melitus
Insulin dependent diabetes millitus (IDDM) atau diabetes militus
tergantung insulin (DMTI) disebabkan oleh β pulau langerhans akibat proses autoimun. Sedangkan non insulin dependent diabetes militus (NIDDM) atau diabetes militus tidak tergantung insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatifsel β dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya. Artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.
Diabetes militus adalah suatu kondisi metabolik dimana tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula dalam darah yang kronis dan memicu anggiopati dan menyebabkan kecacatan, jika tidak ditangani dengan baik dengan cepat. Kecacatan karena rusaknya pembuluh darah kecil pada mata mengakibatkan gangguan penglihatan yang serius menyebabkan daya penglihatan menjadi sangat lemah dan kebutaan. Ini merupakan penyebab utama kebutaan pada lanjut usia. Penderita gangguan penglihatan akan mengalami masalah. Kerusakan pembuluh arteri mengakibatkan mionikrosis diabetikum, yang menambah resiko timpulnya ulkus ganggren dan infeksi, dan akhirnya amputasi jika tidak ditangani dengan benar.

2.1.3. Jenis Diabetes Melitus
Terdapat dua jenis penyakit diabetes yaitu tipe I diabetes yang tergantung pada insulin (insulin dependen) Penyakit diabetes militus tipe II (non-insulin dependen), diabetes yang tidak tergantung pada insulin, terjadi pada orang dewasa, dan biasanya bisa dikontrol dengan diet, latihan olah raga, dan obat anti diabetes. Meskipun demikian beberapa kasus juga perlu suntikan insulin.
2.1.4. Diet Diabetes Melitus
Prinsip penanganan termasuk perencanaan makan dan excercise pada Diabetes Melitus Tipe 11 sama seperti pada Diabetes Melitus Tipe I, kecuali pemberian insulin yang mutlak diperlukan pada diabetes tipe I. Menurut konsensus Perkeni 2002, pasien dengan diabetes yang terkendali baik akan memiliki kadar gula puasa 80-109 mg%, kadar gula dua jam sesudah makan 80­- 114 mg% dengan persentase Alc <6,5. Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaan diabetes
Pasien-pasien DM tipe 11 dengan disertai dislipidemia (hipertrigliseridemia) dapat diterapkan alternatif diet rendah HA, tinggi lemak tak jenuh,tinggi serat, (Hypo Allergenic) HA yang dipilih dalam diet ini adalah HA kompleks yang banyak, terdapat dalam biji-bijian serta sereal yang utuh, jagung, umbi-umbian, sayuran dan buah yang, rendah kalori, dan camilan seperti cincau, agar-agar, rumput laut dan sebagainya. Monosakarida (glukosa, fruktosa) dan disakarida (sukrosa) yang tinggi akan memberikan indeks glikemik yang tinggi pula, maka penggunaan hidratarang, sederhana tersebut hanya bisa dibatasi dalam makanan seperti hidangan sayuran dan tidak dianjurkan dalam minuman. Monosakarida dan disakarida tersebut terutama terdapat di dalam makanan camilan dan minuman yang manis dan buah‑buahan yang rasanya manis seperti mangga, jeruk, nanas, sawo, rambutan, durian, nangka, anggur dan sebagainya
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi sangat banyak. Kepatuhan adalah istilah yang menggambarkan penggunaan obat sesuai dengan petunjuk mencakup waktu dan pembatasan makanan yang berlaku. Dalam upaya mencegah timbulnya komplikasi pada penderita DM perlu adanya pengendalian diabetes yang baik dengan cara menjaga kadar gula darah mendekati normal atau dalam kisaran normal, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah patuh dalam menjalankan terapi diet
Perilaku klien yang tidak mendukung kesehatan dapat diubah menjadi perilaku yang taat dalam menjalani diet, bila klien sudah mengetahui manfaat dari diet diabetes mellitus maka akan timbul kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan diit diabetes mellitus tersebut, perilaku seseorang untuk taat dalam menjadi diet salah satunya berhubungan dengan sejauhmana penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh perawat mengenai pengetahuan dan keterampilan bagi pasien Diabetes melitus yang bertujuan untuk menunjang perilaku dalam meningkatkan dalam pemahaman tentang dietnya sehingga pada gilirannya nanti kompilkasi diabetes melitus dapat dicegah. Peran perawat dalam perubahan perilaku klien Diabetes Melitus adalah sebagai edukator dan konselor yang dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang diet Diabetes Melitus tipe II pada klien agar mau melakukan perubahan pada pola makannya dari yang tidak teratur menjadi diet yang terencana pendidikan kesehatan dapat dilakukan dipoli klinik atau diruang perawatan penyakit dalam.
Tujuan Diet Diabetes adalah yang fundamental dalam mengkontrol diabetes militus dan baiknya dikombinakan dengan gaja hidup yang sehat. Obat yang sesuai dan kontrol berat badan. Pada prinsipnya penderita diabetes dapat mengkonsumsi segala jenis makanan yang tersedia. Namun menjaga kesesuaiannya  dengan progran diet yang dianjurkan oleh dokter
Tujuan diet penderita diabetes militus adalah:
a.         Menjaga kadar glukosa darah senormal mungkin. Glukosa darah antar 6-7% puasa dan sebelum makan kadar glukosa dalam darah 90-130 ng/dl 2 jam setelah mulai makan < 180 mg/dl.
b.         Mencapai tingkat level yang optimal. Kolestrol darah LDL (Low Density Lipoprotein) dibawah 100 mg/dl-HDL (High Density lipoprotein) diatas 40 mg/dl Menyediakan kalori yang sepadan.
c.         Menyediakan kalori yang sepadan untuk memonitor dan mempertahankan berat badan yang tepat bagi orang dewasa, untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang normal, untuk kebutuhan selama masa kehamilan dan laktasi.:
d.        Pencegahan dan perawatan komplikasi akut diabetes yang diobati dengan insulin, hypoglicemia, penyakit jangka pendek
e.         Pencegahan dan perawatan komplikasi jangka panjang diabetes.
f.          Peningkatan kesehatan secara umum melalui gizi yang obtimal.

0 comments:

Post a Comment